Dulu sebelum industrialisasi pertanian, bangsa Indonesia hanya mengenal makanan organik. Saat itu para petani menggunakan pupuk alami untuk menyuburkan tanaman dan pestisida alami untuk mengusir hama. Tanaman hasil rekayasa genetika juga belum dikenal. Kini, hampir sebagian besar makanan yang kita makan dihasilkan dengan pupuk dan pestisida buatan. Beberapa buah-buahan dan sayuran hasil modifikasi genetik mungkin juga tanpa kita sadari memasuki meja makan kita.
Untunglah, dalam beberapa tahun terakhir kesadaran mengkonsumsi makanan organik mulai tumbuh di masyarakat. Meskipun belum ada statistik, pertumbuhan konsumsi produk organik di negara kita kelihatannya tidak kalah dengan negara-negara maju seperti Kanada dan Amerika Serikat yang mencapai 20% lebih.
Apa itu makanan organik?
Makanan organik adalah makanan yang dihasilkan dari pertanian organik, sebuah metode produksi berdasarkan prinsip-prinsip yang dimaksudkan untuk:
- melindungi lingkungan
- mempertahankan keanekaragaman hayati
- menghormati siklus alam
Istilah “organik” mengacu pada cara produk pertanian dibudidayakan dan diproses. Persyaratan khusus harus dipenuhi dan dipertahankan agar produk dapat diberi label “organik”.
Tanaman organik harus dipelihara di tanah yang aman, tidak dimodifikasi secara genetis dan harus selalu terpisah dari produk konvensional. Petani tidak diperbolehkan menggunakan pestisida sintetis, organisme hasil rekayasa genetika (GMO) dan pupuk buatan. Meski demikian, residu pestisida tanaman organik tidak selalu nol karena pestisida masih dapat masuk melalui angin, air atau tanah.
Ternak organik harus memiliki akses ke luar ruangan dan diberi pakan organik. Mereka tidak boleh diberi antibiotik, hormon pertumbuhan atau produk sampingan hewani.
Agar mendapatkan label organik, sebuah produk makanan olahan harus mengandung paling sedikit 95% bahan organik bersertifikat.
Manfaat mengkonsumsi makanan organik:
- Lebih bergizi. Beberapa studi menunjukkan bahwa buah dan sayuran organik (misalnya, beras, tomat, kubis, bawang dan selada organik) mengandung lebih banyak nutrisi seperti vitamin, magnesium, fosfor, zinc, dan besi; dan lebih rendah kandungan nitrat (nitrat ditemukan di pupuk sintetis). Susu organik mengandung lebih banyak vitamin E.
Sejumlah studi di University of California juga telah menunjukkan bahwa, buah-buahan dan sayuran organik tertenutu memiliki tingkat yang lebih tinggi antioksidannya. Para peneliti telah melaporkan bahwa, tomat organik yang mengandung rata-rata 79-97 persen flavonoid phytochemical yang dapat membantu mencegah penyakit jantung. - Lebih sehat. Makanan organik tidak dibentuk menggunakan pupuk kimia, pestisida kimia serta bahan kimia lain sehingga tidak merugikan tubuh manusia. Susu organik memiliki 50-80% lebih banyak antioksidan yang mengurangi risiko tumor.
- Pertanian organik mengurangi paparan terhadap pestisida berbahaya. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Jurnal BMC Neurology menemukan bahwa, orang terpapar pestisida 1,6 kali lebih mungkin untuk mengembangkan penyakit Parkinson dibandingkan dengan mereka yang tidak.
Bahkan menurut studi baru, paparan pestisida telah dikaiktan dengan ADHD dan dapat mengganggu hormon perempuan. Karena pertanian organik tidak menggunakan pestisida, mebeli organik mendukung sistem mengurangi paparan pestisida secara keseluruhan.Menurut suatu penelitian yang dipublikasikan pada International Archives of Occupational and Environmental Health, penyakit kanker jenis tertentu (kanker prostat) sangat sering dijumpai pada petani karena mereka cenderung berhubungan pada pestisida. [Kanker prostat diantara pemakai pestisida: analisis meta: International Archives of Occupational & Environmental Health, Nov. 2004; 77(8): 559-70.].Penelitian lain yang dimuat di journal of the National Institute of Environmental Health Sciences menunjukan bahwa terdapat peningkatan resiko keguguran diantara istri petani yang menggunakan pestisida tertentu [Environmental Health Perspective; 109(8): 851-857].Di Amerika dan Kanada, penggunaan pestisida tertentu seperti DDT telah dilarang. Namun demikian produk tersebut dapat diekspor secara bebas ke negara-negara lain, digunakan di lahan pertanian dan hasil pertanian tersebut diekspor kembali ke Amerika dan Kanada sehingga menjadi bumerang pada kedua negara tersebut. - Lebih enak. Banyak orang merasa bahwa makanan organik lebih enak daripada makanan non-organik. Alasan utamanya karena makanan itu dihasilkan dengan sarana produksi alami. Makanan organik juga sering dijual secara lokal sehingga masih segar.
- Kelestarian Lingkungan. Menjaga lingkungan dari polusi tanah, air dan udara sehingga menciptakan dunia yang aman bagi kehidupan generasi mendatang. Bahan kimia yang digunakan dalam pupuk sintetis dapat memiliki konsekuensi negatif bagi manusia dan lingkungan. Sebalikanya, praktik organik telah ditunukkan untuk melindungin tanah dan air serta mengurangi jejak karbon.
- Kesejahteraan Hewan. Kesejahteraan hewan merupakan aspek penting dalam produksi susu, daging, ayam dan ikan organik. Orang merasa senang mengkonsumi produk dari hewan yang tidak terkungkung sengsara dalam sangkar.
Daging dan susu dari hewan yang diberi makan organik mengandung lemak yang lebih sehat. Menurut studi yang dilakukan di Inggris, peternakan organik cenderung menghasilkan susu dan daging dengan tingkat yang lebih tinggi dari asam lemak omega 3 dan asam linoleat terkonjugasi (CLA). Kandungan tersebut dapant mencegah beberapa jenis kanker, membantu mengontrol berat badan, dan menurunkan kolesterol. Jika rumput yang dimakan hewan memiliki banyak asam lemak esensial, maka dagingnya juga akan memiliki lebih banyak asam lemak essensial. - Produk organik diproses tanpa hormon atau antibiotik. Ternak organik tidak dapat diobabti dengan hormon pertumbuhan atau subterapi antibiotik, yang biasa diresepkan untuk mencegah hewan sakit daripada mengobati hewang yang sakit. Penggunaaan antibiotik dalam makanan telah dikaitkan dengan berkembang biaknya bakteri yang resisten terhadap antibiotik.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam New England Journal of Medicine menemukan bahwa, bakteri resisten antibiotik ditemukan dalam daging dan unggas juga bisa ditemukan dalam usus konsumen. Studi lain dari Johns Hopkins menemukan bahwa, bakteri di udara dari makanan terkonsentrasi (CAFO) mungkin dapat ditransfer dari hewan ke manusia. - Tidak ada penyinaran. Kita semua tahu bahwa radiasi yang dihasilkan mesin sinar X bisa berbahaya. Makanan dengan penyinaran mengandung radiasi 150 kali lipat. Menurut Anda, berapa banyak nutiris yang tersisa untuk kita konsumsi?
Tujuan penyinaran adalah untuk membunuh patogen, tetapi bagian ironisnya adalah bahwa hal itu tidak membunuh semua patogen dan jelas menghancurkan sebagian besar kualitas nutrisi di dalamnya. Penyinaran juga merubah struktur kima dari molekul dalam makanan dan dapat merubah mereka menjadi senyawa mutagenik dan carcinogenik yang merupakan penyebab utama penyakit kanker.
- Produk Organik tidak mengandung organisme hasil rekayasa (GMO). Sebuah transgenik adalah organisme yang disuntik dengan bahan genetik dari spesies lain untuk mebuat versi sendiri yang tidak terjadi di alam dan tidak dapat diproduksi dengan modus khas persilangan. Dalam kasus tanaman, transgenik adalah yang paling sering dibuat untuk membentuk tanaman tahan hama dan bahan kimia kuat.
Efek negatif potensial sebagian besar tidak diketahui, tetapi beberapa penelitiian menunjukkan bahwa transgenik dapat membahayakan kesehatan. Beberapa penelitian dengan hewan laboratorium telah mengaitkan makanan rekayasa genetika dengan berbagai masalah kesehatan, termasuk reaksi alergi dan gangguan di hati, ginjal, dan jantung.
Pertimbangan
Bila diamati, pertanian dan peternakan organik memang menghabiskan biaya sekitar 50-100 persen lebih besar dibandingkan yang tipe bisa. Ada banyak yal yang jadi alasan. Misalnya, kebanyakan pertanian dan peternakan organik memiliki skala bisnis yang lebih kecil. Selain itu, perlu kerja lebih untuk bercocok tanam dan beternak tanpa bantuan pupuk kimia, pestisida, dan obat-obatan. Ditambah lagi, pengeluaran pakan organik untuk ternak juga memakan biaya dua kali lipat dari biasanya.
Walaupun makanan organik lebih mahal, tetapi Anda tidak bisa memberi label harga pada kesehatan yang baik. Membeli makan non-organik memang bisa menghemat pengeluaran Anda. Walaupun mengkonsumisi makanan non-organik tidak langsung membuat tubuh menjadi sakit, tetapi kandungan berbahayanya terus menerus masuk dalam tubuh kita menyebar ke seluruh tubuh.
Dengan berjalannya waktu satu minggu, satu bulan, satu tahun, satu dekade, maka semua racun terakumulasi dan akibatnya bisa fatal. Ketika tiba-tiba sakit mengkin kita bertanya-tanya, mengapa tiba-tiba mengalami sakit yang parah. Padahal itu bukan yang yang terjadi dalam sekejap. Inilah hal yang perlu menjadi pertimbangan kita di masa mendatang: Diri Anda, orang tercinta Anda, planet kita...
Sumber: diambil dari berbagai sumber.
salam sukses gan, bagi2 motivasi .,
ReplyDeletenikmatilah hidupmu agar kamu tidak merasa bosan dalam setiap keadaan.,.
ditunggu kunjungan baliknya gan .,.